
SLEMAN — Kemensos RI melalui Kemensos Provinsi DIY mengikut-sertakan Pedukuhan Krapyak Kelurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak dalam program kearifan lokal. Bantuan diberikan kepada kelompok Hadroh Akhibbaa-ul Musthofa yang juga membudidayakan ikan lele dan nila.
Kelompok Hadroh Akhibbaa-ul Musthofa, Krapyak Wedomartani Ngemplak Sleman mendapat bantuan program kearifan lokal dari Kementerian Sosial RI sebesar Rp 50 juta. Bantuan tersebut untuk mendukung kegiatan kelompok hadroh dalam rangka mencegah bencana sosial di masyarakat seperti konflik sosial, klitih, radikalisme dan lainnya.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial DIY, Sigit Alifianto mengatakan, setelah mendapatkan bantuan program kearifan lokal, diharapkan kelompok hadroh ini lebih aktif lagi mengajak masyarakat terutama generasi muda berkegiatan positif dalam hal ini kesenian hadroh. “Ketika waktu luang dimanfaatkan untuk kegiatan positif, maka potensi terjadinya bencana sosial akan semakin kecil,” terang Sigit kepada Lingkar Jogja disela peninjauan di Krapyak, Kamis (20/1). Hadir dalam acara tersebut, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kapanewon Ngemplak, Lurah Wedomartani dan Dukuh Krapyak Husaein Eryzona SHI.

Menurut Sigit, selain dialokasikan untuk mendukung kegiatan kelompok, seperti pembelian peralatan penunjang hadroh, bantuan tersebut juga dialokasikan untuk pemberdayaan perekonomian masyarakat. Kelompok hadroh Akhibbaa-ul Musthofa yang kebanyakan anggotanya kaum ibu-ibu memilih budidaya ikan (nila dan lele). “Setelah ini akan ada pendampingan dari Pelopor Perdamaian (gugus tugas kebencanaan Dinsos DIY), kalau berkembang bagus nanti akan diusulkan untuk program-program yang lain seperti program keserasian sosial,” ujarnya.
Ketua Hadroh Akhibbaa-ul Musthofa, Ratna Aryani Perdana mengatakan, sebagian bantuan dari Kementerian Sosial tersebut digunakan untuk pembelian alat-alat hadroh (seperti rebana dan lainnya) yang kualitasnya lebih bagus. Selain itu juga untuk membuat kolam ikan, pembelian bibit dan pakan ikan serta pompa. “Kita akan tampilkan hadroh ini di pengajian rutin bulanan. Diharapkan hadroh dan wirausaha budidaya ikan menjadi daya tarik bagi warga dan generasi muda untuk berkegiatan positif,” katanya.
Dukuh Krapyak, Husaein Eryzona SHI menyambut baik program ini. Ia berharap, pemanfaatan bantuan ini bisa berkelanjutan, misalnya dikembangkan untuk pengadaan mesin pembuat pelet ikan dan lainnya. “Dengan adanya hadroh dan budidaya ikan, warga bisa fokus ke kegiatan positif (kesenian, kewirausahaan), apalagi tahun depan Krapyak ditunjuk oleh kalurahan sebagai kampung antinarkoba dan kampung antiradikalisme,” ujarnya. (Nch)