
JOGJA – Pesatnya teknologi yang ada saat ini ternyata tidak seutuhnya dimanfaatkan oleh para pedagang tradisional di Pasar Sambilegi Yogyakarta. Kebanyakan dari mereka belum sepenuhnya dapat memanfaatkan teknologi yang ada untuk meningkatkan nilai ekonomi ataupun nilai pendapatan mereka.
Hal tersebut dapat dilihat dari rendahnya para pedagang yang memanfaatkan media sosial dalam mempromosikan barang dagangan mereka. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa media sosial dapat mempromosikan barang dagangan hingga keluar wilayah pasar sambilegi yang tentunya dapat memperbesar nilai pendapatan para pedagang.
Untuk mencapai nilai tersebut kelompok KKN UMBY luncurkan sekolah pasar online bagi para pedagang dipasar tradisional sambilegi. Sekolah pasar online Sambilegi sendiri merupakan sebuah sekolah online yang memberikan berbagai pengenalan kepada para pedagang pasar mengenai media sosial mulai dari fotografi dan editing hingga media sosial untuk berbisnis.
Implementasi dari sekolah pasar online ini diharapkan mampu meningkatkan sumber daya manusia pedagang pasar sambilegi sehingga dalam jangka panjang mampu meningkatkan perekonomian para pedagang.
Ketua kelompok KKN 39 umby Eko Iza mengatakan peluncuran sekolah pasar online nantinya akan membantu para pedagang dalam menyusun strategi pemasaran online.” Kita akan berikan pelatihan bagi para pedagang mulai dari segi marketing, management hingga memberikan pelatihan fotografi dan juga editing foto kepada para pedagang,” kata Eko.
Eko Iza menjelaskan, selain dapat membantu para pedagang dalam berbisnis, sekolah pasar online ini juga dapat membantu para pedagang untuk saling bersinergi mempromosikan barang dagangannya. “Arah kedepannya adalah pada pedagang ini dapat secara mandiri mempromosikan barang dagangan mereka” jelasnya.
Eko Iza menerangkan, peluncuran sekolah pasar online ini akan dimulai sejak awal bulan Februari, nantinya sebelum resmi diluncurkan para pedagang akan diberi pelatihan secara mendalam.”Harapan kita dengan sekolah pasar online ini dapat meningkatkan nilai jual dagangan pedagang,” tutupnya.
Ketua kelompok 38, Gunartatik Esthiningtyas menerangkan, selama satu bulan ke depan para pedagang pasar tradisional akan dibina dalam mengembangkan penjualan. “Pembinaan akan dilakukan oleh mahasiswa yang kompeten didalam bidangnya masing – masing,” ungkapnya.
Dirinya menyebut bahwa tidak menutup kemungkinan kedepannya pedagang pasar tradisional Sambilegi bisa meningkatkan penjualan melalui delivery order. “Sehingga perlu diawali dengan membuka sekolah pasar online, pedagang bisa melek teknologi serta tidak hanya menggunakan cara konvensional,” terangnya.
Gunartatik menambahkan, dengan adanya sekolah pasar, diharapkan pedagang pasar tradisional mampu mengikuti perkembangan teknologi yang berkembang pesat saat ini.”Minimal kedepannya dagangan dari para penjual ini bisa dipasarkan melalui media online,” tutupnya