Kunjungi Ponpes Ngrukem Bantul, Polda DIY Ajak Waspadai Dampak Keberhasilan Taliban Kuasai Afghanistan

0

JOGJA — Unit C Subdit IV Ditintelkam Polda DIY, kembali menggelar kegiatan kunjungan sekaligus silaturahmi ke sejumlah tokoh masyarakat dan pemuka agama di DIY. Kali ini kunjungan dilakukan di Pondok pesantren Al-Amin, Ngrukem, Pendowoharjo, Sewon, Bantul pimpinan KH Muslim Nawawi. 

Dipimpin langsung Kanit C Subdit IV, Kompol Harijanto yang datang bersama sejumlah anggota, dalam kegiatan ini jajaran Polda DIY berkesempatan memberikan bantuan berupa sejumlah sembako serta alat penunjang kesehatan seperti masker, handsanitizer dll kepada para santri. 

Tak hanya itu, Unit C Subdit IV Ditintelkam Polda DIY seperti biasa juga mengajak para pimpinan maupun tokoh agama untuk senantiasa memberikan pencerahan pada santiwan-santriwatinya dalam menanggulangi dan mencegah paham intoleransi radikalisme dan terorisme. 

“Kegiatan semacam ini rutin kita lakukan sebagai bagian tugas Polri dalam menanggulangi dan menangkal penyebaran paham intoleransi, radikal dan terorisme. Tentu selama ini KH Muslim Nawawi sudah melaksanakan hal tersebut. Jadi kita hanya mempertegas saja,” ungkapnya Senin (30/08/2021) kemarin. 

Dalam kesempatan itu, Kompol Harijanto juga mengajak segenap elemen agar mewaspadai dampak yang mungkin muncul dari peristiwa keberhasilan kelompok Taliban dalam menguasai Afganistan belum lama ini. Pasalnya ada kemungkinan peristiwa itu akan dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk memecah belah persatuan bangsa Indonesia.

“Sekarang ini ada euforia. Seolah-olah itu adalah kemenangan Islam. Padahal kalau kita cermati dan kita analisa, sebenarnya itu kan karena keberhasilan negosiasi antara Taliban dan Amerika. Bukan murni kemenangan dalam perang. Ini yang sering diplintir oleh kelompok yang menginginkan NKRI menjadi kacau dan pecah,” ujarnya. 

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesanren Al-Amin Ngrukem, Pendowoharjo, Sewon, Bantul KH Muslim Nawawi, mengingatkan agar peristiwa di Afghanistan jangan sampai menjadi justifikasi kelompok radikal tertentu untuk bisa bangkit khususnya di Indonesia. 

“Justru yang harus kita lakukan adalah bagaimana menyebarkan dan mengenalkan Islam di Nusantara ini kepada mereka. Karena bagaimanapun, di lain sisi jangan sampai kita menjauhi Taliban. Harus ada kelompok yang tetap bisa masuk dan menjalin komunikasi atau dialog-dialog dengan mereka untuk menawarkan konsep-konsep kita,” katanya.  

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here