
Jogja — Ribuan warga tumpah ruah dalam acara pembukaan Gelar Potensi Kalurahan Selomartani bertajuk Selo Culture Festival, bertempat di kompleks Monumen Perjuangan Plataran, Kalasan Sleman, Sabtu (30/09/2023) kemarin.
Digelar untuk kedua kalinya, ajang Selo Culture Festival 2023 ini dibuka dengan acara Kirab Budaya dengan diikuti sebanyak 1035 peserta yang berasal dari 20 Padukuhan di wilayah kalurahan Selomartani.
Selain 5 buah gunungan, kirab budaya ini juga menampilkan berbagai potensi di tiap padukuhan, mulai dari prajurit bregodo, berbagai kelompok kesenian, kelompok wanita tani, kelompok PKK, serta elemen masyarakat lainnya.

Start di Kantor Kalurahan Selomartani dan Finish di Monumen Perjuangan Plataran, seluruh peserta kirab nampak bersemangat berjalan kaki sejauh kurang lebih 2 kilometer, di tengah cuaca panas terik.
Sesampai di Monumen Perjuangan Plataran, acara dilanjutkan dengan prosesi pembukaan, serta dilanjutkan dengan upacara Merti Bumi. Setelah dilakukan pembacaan doa, 5 buah gunungan berisi hasil bumi, kemudian diperebutkan warga yang hadir.

Lurah Selomartani, Sigit Tri Suhartoyo, mengatakan kegiatan Selo Culture Festival ini merupakan kegiatan rutin yang digelar Pemerintah Kalurahan Selomartani setiap tahunnya. Yakni sebagai ajang gelar potensi budaya, sekaligus ajang gelar potensi UMKM di Kalurahan Selomartani.
“Kita pilih Monumen Perjuangan Plataran sebagai lokasi, karena tempat ini merupakan lokasi bersejarah yang memiliki nilai historis di Kalurahan Selomartani. Apalagi tempat ini juga menjadi salah satu potensi pariwisata di Selomartani, karena terdapat embung serta panggung hiburan,” katanya.
Digelar selama 2 hari, pada hari pertama Selo Culture Festival 2023 ini akan menampilkan berbagai kreasi seni di Kalurahan Selomartani. Mulai dari kesenian Jatilan, hadroh, sholawat Jawi, pethilan anoman obong, tari badui hingga gelar potensi UMKM.

Sementara di hari kedua Minggu (01/10/2023) acara akan diisi dengan berbagai kegiatan seperti bakti sosial, lomba permainan anak, festival dolanan anak, pentas topeng edan, tari kreasi anak, karawitan, gejog lesung hingga wayang orang.
“Senang sekali, seluruh elemen masyarakat bisa kompak menampilkan kreativitas dan potensi masing-masing. Selain dapat melestarikan adat dan tradisi budaya, serta meningkatkan perekonomian warga, kegiatan ini juga akan sangat mendukung upaya pemerintah dalam mendorong Kalurahan Selomartani sebagai desa mandiri budaya,” katanya.
