JOGJA — Berbagi bukan sekedar soal materi, tetapi bisa turut bersimpati terhadap keterbatasan atau kesulitan yang sedang dirasakan oleh orang lain. Berbagi dapat diartikan sebagai wujud kepedulian dengan sesama makhluk Allah SWT.
Seiring perkembangan zaman, kepedulian semakin mahal harganya sehingga tidak semua orang bisa mewujudkannya begitu saja. Keikhlasan juga menjadi hal yang penting saat hendak membantu sesama. Oleh karena itu, kepedulian perlu dibina pada setiap orang dan diwujudkan sejak dini melalui upaya yang nyata.
Dalam rangka menanamkan jiwa kepedulian dengan sesama, SD Muhammadiyah “MBS” Yogyakarta telah menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang dikemas dalam acara Qur’an Camp dan Daurah Tahfidz pada hari Rabu (29/5) sampai dengan Jumat (31/5).
Peserta Qur’an Camp yaitu seluruh siswa kelas II dan III sedangkan Daurah Tahfidz seluruh kelas IV. Kepala SD Muhammadiyah “MBS” Yogyakarta, Ustadz Eko, beserta rekan-rekan guru dan karyawan berusaha mencapai tujuan diselenggarakannya dua acara tersebut di antaranya untuk melatih kemandirian, pembiasaan islami, dan menguatkan hafalan qur’an siswa.
Koordinator acara Qur’an Camp, Ustadzah Ida menyampaikan bahwa ada yang baru dalam pelaksanaan Qur’an Camp tahun 2019, salah satunya pelaksanaan bakti sosial yang melibatkan siswa secara langsung untuk terjun ke masyarakat pada hari Kamis (30/5). Dalam pelaksanaannya, sejumlah siswa dibagi di setiap lokasi untuk membagikan sembako kepada warga yang menjadi sasaran kegiatan.
Kegiatan baksos diselenggarakan di tiga lokasi yang berbeda di sekitar sekolah, yaitu Plempoh, Cepit, dan Marangan dengan sasaran warga lanjut usia, fakir, dan miskin yang telah direkomendasikan oleh kepala dukuh masing-masing. Ustadzah Ida mengungkapkan antusiasme siswa dalam selama kegiatan berlangsung perlu disyukuri.
“Tentu sangat bersyukur karena kegiatan baksos berjalan dengan lancar. Siswa juga bisa langsung terjun membagikan sembako ke masyarakat meskipun harus berjalan dari tempat parkir kendaraan melewati akses yang menanjak menuju lokasi”, ungkap Ustadzah Ida. Ia juga berharap siswa dapat lebih peka dengan kondisi masyarakat sekitar yang membutuhkan dan ke depannya kegiatan baksos dapat menjangkau lebih banyak warga lagi. (*)