
YOGYAKARTA — Sebanyak 38 siswa SD Islam Al-Azhar Yogyakarta bersiap mengikuti program pertukaran pelajar (study exchange) di dua negara yakni Singapura dan Malaysia pada 10-17 Februari 2020 mendatang.
Pertukaran pelajar ini menjadi bagian kerjasama kemitraan sekolah (sister school) antara SD Islam Al-Azhar Yogyakarta dengan sejumlah sekolah luar negeri yang sudah berjalan sejak 3 tahun terakhir.
Kepala Sekolah SD Al-Azhar 31 Yogyakarta, Danar Kusuma saat ditemu di sela kegiatan gladi bersih pemberangkatan, Kamis (06/02/2020), mengatakan seluruh siswa tersebut nantinya akan berkunjung ke 2 sekolah di Singapura dan Malaysia untuk belajar sekaligus bertemu siswa setempat.
Tak hanya itu, selama beberapa hari kegiatan mereka juga akan menampilkan pertunjukan kesenian berupa seni tari dan lagu. Mereka bahkan juga akan tinggal bersama parter siswa lain negara di rumah orang tua/wali siswa masing-masing.
“Dengan kegiatan semacam ini kita harapkan anak-anak bisa memiliki wawasan global. Karena mereka secara langsung bisa melihat situasi dan kondisi di luar negeri. Dengan begitu saat menjadi pemimpin kelak mereka bisa mengambil kebijakan dengan mempertimbangkan pengalaman mereka selama di negara lain,” ungkapnya.
Dengan menampilkan pertunjukan kesenian di luar negeri, siswa siswi juga diharapkan bisa berlatih lebih percaya diri sekaligus bangga akan kebudayaan yang dimiliki. Pasalnya disana mereka akan mempertontonkan kesenian dan kebudayaan Indonesia di hadapan siswa-siswi negara lain.
“Dengan kegiatan ini mereka juga akan bisa mengenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat di negara lain,” pungkasnya.

Salah seorang siswa peserta pertukaran pelajar, Naurada Hayu Sabriya, mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Ia berharap lewat kegiatan ini ia bisa mempelajari berbagai hal baru sekaligus bertemu teman-teman baru dari sekolah lain di luar negri.
“Senang sekali. Karena selain belajar, rencananya kita disana juga akan menampilkan pertunjukan kesenian tari dan lagu. Satu bahasa daerah dan satu bahasa Inggris. Selama ini kita sudah mempersiapkan diri dengan berlatih selama kurang lebih 2 bulan. Mudah-mudahan semua berjalan lancar,” ungkapnya.
Presiden of Volunteers For ITC Model School Network APEC in Indonesia, Nurdin Sumantri Wahyudin, menyebut banyak manfaat yang bisa didapatkan seorang siswa ketika mengikuti kegiatan pertukaran pelajar ke luar negeri. Selain membuat siswa akan memiliki pikiran yang lebih terbuka, kegiatan semacam ini juga akan mampu menumbuhkan semangat dan motivasi para siswa untuk belajar lebih giat lagi.
“Manfaatnya banyak sekali, diantaranya bisa mendorong semangat siswa untuk berbuat lebih baik, dan belajar lebih giat. Agar bisa seperti patner mereka di luar negri. Dari pengalaman selama ini, beberapa siswa yang mengikuti kegiatan semacam ini sudah ada yang jadi doktor dan bekerja di Jepang, Korea, Australia dll. Karena kegiatan pertukaran pelajar memang manfaatnya sangat bagus. Bisa menjadi bekal mereka saat sudah dewasa,” ungkapnya.