
JOGJA – Yayasan Perguruan Tinggi Islam Cokroaminoto Yogyakarta (YPTICY) menggelar acara syurukan sekaligus sosialisasi Surat Keputusan (SK) Mentri Kebudayaan Pendidikan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) No.101/E/O/2022, bertempat di kampus UCY Sabtu kemarin.
SK Mendikbudristek ini berisi tentang perubahan nama dari Universitas Cokroaminoto menjadi Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY). Keluarnya SK ini merupakan sejarah baru bagi civitas UCY sekaligus menjadi penanda akhir dari konflik berkepanjangan yang terjadi selama bertahun-tahun di kampus UCY.
Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Islam Cokroaminoto Yogyakarta Ir Muhammad Ismed mengaku bersyukur dengan ditetapkannya SK Mendikbudristek No.101/E/O/2022 ini. Ia menyebut dengan adanya SK ini maka kini posisi UCY menjadi semakin kuat. Baik dari sisi faktual, legal standing, maupun administrasi.
“Ini perubahan bersejarah. Kita berharap mulai saat ini kita bisa lebih fokus untuk memajukan dan mengembangkan UCY. Sehingga UCY mampu menghasilkan output uang yang berkualitas dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Rektor Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) Ciptasari Prabawanti SPsi MSc PhD. Degan adanya SK ini maka kini secara resmi di pangkalan data Kemendikbudristek nama Universitas Cokroaminoto sudah berganti menjadi Universitas Cokroaminoto Yogyakarta. Sehingga diharapkan tidak akan ada lagi persoalan di kemudian hari.
“Dengan selesainya semua masalah ini maka kita bisa lebih fokus melakukan perbaikan-perbaikan di UCY dari semua sisi. Dan tidak akan terganggu lagi dengan persoalan-persoalan seperti terjadi selama beberapa waktu lalu,” katanya.
Ketua APTISI Wilayah V DIY, Prof. Fathul Wahid, ST, MSc, PhD yang turut menghadiri acara tersebut mengaku menyambut baik pergantian nama Universitas Cokroaminoto menjadi Universitas Cokroaminoto Yogyakarta sesuai keputusan SK Mendikbudristek ini.

Menurutnya UCY merupakan salah satu dari sedikit PTS di DIY yang memiliki modal sosial yang besar. Yakni ideologi dan komitmen kebangsaan yang jelas. Sehingga mestinya modal ini bisa dimanfaatkan untuk merebut hati masyarakat. Dengan begitu UCY akan mampu tumbuh, berkembang dan semakin maju.
“Untuk bisa eksis di tengah masyarakat, sebuah PTS wajib memiliki dua hal. Yakni mampu menghasilkan alumni berkulitas, serta meluarkan artifak akademis yang dapat mengatasi berbagai persoalan bangsa dan negara. Semakin banyaknya PTS yang sehat dan berkualitas, maka negara akan semakin diuntungkan,” katanya.
Dihadiri segenap civitas akademika UCY, mulai dari pengurus YPTICY, petinggi kampus, hingga mahasiswa dan alumni, dalam acara ini juga dilakukan penyerahan bantuan kepada sejumlah anak yatim-piatu serta warga kurang mampu di sekitar kampus UCY. Bantuan ini diberikan sebagai wujud rasa syukur sekaligus kepedulian UCY.