Tangkal Intoleransi dan Radikalisme, Indonesia Butuh Peran Pemuda

0

SLEMAN, Lingkar Jogja – Ancaman intoleransi dan radikalisme semakin nyata merongrong persatuan dan kesatuan Indonesia. Bahkan generasi muda bangsa Indonesia dibenturkan dengan intoleransi dan radikalisme yang semakin masif. Perlu diformulasikan agar generasi muda bisa menjadi agen pemersatu guna menangkal segala potensi intoleransi dan radikalisme di Indonesia.

Untuk itu, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) menggelar Diskusi Panel bertajuk “Generasi Muda Sebagai Agen Pemersatu Menghadapi Intoleransi dan Radikalisme”. Digelar di Ruang Seminar Gedung Arie Frederik Lasut di Kampus UPNVY, di Condongcatur, Sleman, Senin (28/10).

Ketua Pusat Studi Pancasila (PSP) UPNVY Ir Lestanta Budiman MHum menjelaskan bahwa intoleransi dan radikalisme di Indonesia semakin menggerus kesatuan Indonesia.

“Sekali lagi Indonesia harus memperkuat landasan dasar negara yang sudah disepakati, yakni Pancasila,” ujar Lestanta.

Lestanta juga mengingatkan kepada kelompok-kelompok yang berusaha mengubah dasar negara Pancasila.

“Jila ada upaya mengikis Pancasila sebagai dasar negara kita, maka kita harus bulatkan tekad dan tegaskan kembali bahwa Pancasila sebagai dasar negara kita tidak bisa ditawar lagi,” ungkap Lestanta.

Rektor UPNVY Dr Drs Mohamad Irhas Efendi MSi menyampaikan bahwa akan selalu ada ancaman yang harus dihadapi oleh bangsa Indonesia.

“Kita sadari bahwa di era globalisasi ini, ada banyak ancaman terhadap kedaulatan dan persatuan yang harus kita lawan, yakni intoleransi dan radikalisme,” terang Irhas.

Irhas prihatin bahwa pembelajaran mengenai Pancasila semakin monoton dan kurang menarik minat anak muda milenial.

“Kita seakan lupa bagaimana mengimplementasikan Pancasila, dan kehilangan cara bagaimana metodologi yang kita tempuh untuk menguatkan nilai-nilai tersebut, yang tidak hanya pemahaman, tetapi juga internalisasi dan sikap perilaku kita harus berbasiskan Pancasila,” jelas Irhas.

Irhas berharap agar generasi muda mengenal kembali Pancasila.

“Generasi muda harus mampu mengejawantahkan arti dari Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” kata Irhas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here