
JOGJA — Sebagai upaya mencegah terjadinya bencana tanah longsor, sejumlah mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) menggelar kegiatan penghijauan berupa penanaman pohon di kawasan Puncak Sumilir dusun Pringombo, Natah, Nglipar, Gunungkidul, Minggu (08/03/2020) kemarin.
Kegiatan yang digelar Dewan Mahasiswa UCY ini diikuti sekitar 30 mahasiswa yang tergabung dalalm Mapala Unisco UCY. Berlokasi tak jauh dari Embung Batara Sriten, mereka menanam sedikitnya 300 pohon seperti sengon, jambu akasia dll bersama warga masyarakat sekitar.
Ketua Mapala Unisco, Aqwami, sendiri mengaku melakukan kegiatan penghijauan di dusun ini setelah melihat kondisi dusun yang gundul di bagian bukit. Ia bersama rekan-rekannya lalu mengajukan bantuan bibit ke pemerintah untuk ditanam di lokasi ini.

“Awalnya kita hanya melakukan kegiatan Mapala disini. Namun karena melihat kawasan disini masih jarang pohon dan berpotensi longsor kita mengupayakan melakukan penghijauan,” ungkapnya.
Wakil Rektor III UCY bidang kemahasiswaan, Farid Iskandar SH, menyebut kegiatan penghijauan yang dilakukan mahasiswa semacam ini merupakan salah satu wujud dari ajaran Tri Dharma perguruan tinggi. Yakni dalam melakukan pengabdian masyarakat.
“Ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perguruan tinggi ke masyarakat, bahwa mahasiswa tidak hanya bisa belajar atau demo tapi juga harus mampu merespon kebutuhan sosial. Termasuk menjaga keseimbangan lingkungan,” katanya.

Selain bermanfaat sebagai sumber oksigen dan penyimpanan air, kegiatan penghijauan juga dinilai mampu melindungi struktur tanah dari longsor. Salah satu hal yang juga tak kalah penting adalah menjaga kelestarian alam serta hubungan baik yang dibangun antara perguruan tinggi dan masyarakat.
Sementara itu kepala dusun Pringombo, Ristadi menyebut dusun Pringombo merupakan dusun terpencil dan tertinggi di kabupaten Gunungkidul yang memiliki potensi bencana tanah longsor cukup tinggi. Ia menyebut setidaknya ada 2 titik longsor yang berdampak langsung ke warga di dusun ini.
Hal itu disebabkan karena kondisi tanah di dusun berpenduduk 112 kk ini sangat labil akibat minimnya pohon di bagian perbukitan. Sementara warga sendiri kesulitan melakukan penanaman pohon secara swadaya karena keterbatasan akses, maupun sumberdaya.
“Karena itu kita sangat membutuhkan kegiatan penamanam pohon seperti dilakukan para Mahasiswa seperti ini. Agar dapat mencegah longsor. Karena tahun lalu saja, terpaksa ada sejumlah warga yang harus direlokasi karena rumahnya tertimbun longsor,” katanya