Jogja – Upaya pembinaan dan pengawasan terhadap mantan narapidana teroris, saat ini terus dilakukan. Salah satunya dengan terus melakukan pertemuan rutin berkala yang dikemas dalam sebuah silaturahmi santai namun berkesan, yang digelar di kawasan Purbayan, Kota Gede, Yogyakarta.
Adapun dalam silaturahmi itu, selain menghadirkan langsung mantan narapidana teroris berjumlah 9 orang, turut hadir pula keluarga terdekat mereka, terutama yang mewakilinya karena ketidakhadiran mantan nara pidana teroris yang disebabkan ada kegiatan lain.
Meski demikian silaturahmi berjalan sangat lancar, dengan penuh keakraban dan kekeluargaan antara para mantan nara pidana teroris dengan pihak terkait terutama yang menginisiasi kegiatan yakni Polri melalui Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Polda DIY.
Banyak hal yang bisa diutarakan oleh mantan narapidana teroris maupun keluarga yang mewakili saat silaturahmi tersebut. Sehingga silaturahmi berjalan sangat dinamis. Bahkan, kehadiran Gus Irwan Masduqi selaku pengasuh pondok pesantren Assalafiyah, Mlangi, Kapanewon Gamping, Sleman, dengan tausiahnya menambah suasana semakin dekat antar para eks napiter.
Dalam tausiahnya, Gus Irwan Masduqi menitikberatkan sebuah dakwah dengan cara dialogis dan tidak dengan cara yang keras.
“Dasar pengambilan nama MPR dan DPR itu diambl dari sebuah hadis yakni tentang bermusyawarah”,ucap Gus Irwan Masduqi.
Salah seorang mantan narapidana teroris yang enggan disebutkan namanya mengaku sangat berterimakasih atas digelarnya silaturahmi. Ia menyebut, silaturahmi menjadi salah satu bentuk perhatian bagi dirinya dan teman-teman senasib untuk menjadi lebih baik.
Pada kesempatan itu pula, para mantan narapidnaa teroris juga memperoleh bantuan guna mendukung usaha baru yang sudah digeluti. Meski tergolong kecil, namun bagi mereka pra mantan narapidana teroris ini, bantuan sangat bermanfaat untuk memperluas usahanya.
