Yogya — Gerakan Pemuda Ansor kabupaten Sleman menggelar kegiatan kaderisasi Peserta Kepemimpinan Lanjutan dengan agenda Seminar Riset Sosial bertempat di Auditorium kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Senin kemarin.
Ketua GP Ansor kabupaten Sleman, Arianto Nugroho, menyebut ada sebanyak 51 orang kader GP Ansor yang terlibat dalam kegiatan ini. Mereka merupakan angkatan pertama di kabupaten Sleman serta angkatan ke 5 di DIY.
Dilaksanakan selama 3 hari, kegiatan ini disini dengan presentasi program dari para kader setelah terjun langsung melihat berbagai persoalan di masyarakat. Baik itu di bidang pendidikan, politik, sosial kemasyarakatan, hingga ekonomi dan lain sebagainya.
Wakil Sekjen Karedeisasi Gerakan Pemuda Ansor, Mushafa, mengatakan kegiatan ini digelar untuk mendorong kaum santri khususnya kader GP Ansor untuk ikut terlibat dalam mengatasi berbagai problematika yang ada di tengah masyarakat.
Diharapkan dengan kegiatan semacam ini, pada kader menjadi lebih peka terhadap berbagai persoalan di tengah masyarakat. Lalu berupaya mencari solusinya Sehingga, mereka memiliki bekal, jika nantinya menjadi pemimpin di daerah masing-masing,” katanya.
“Dalam rangkaian kegiatan kaderisasi GP Ansor, khususnya jenjang menengah, seluruh kader kita minta untuk terjun ke masyarakat. Disitu mereka wajib membuat project sosial dalam mengatasi persoalan yang ditemukan di lapangan,” katanya.
Para kader ini dibebaskan dalam menentukan penyelesaian persoalan di tengah masyarakat. Seperti misalnya persoalan kekerasan antar individu maupun kelompok, perbedaan pandangan politik yang berpotensi memicu intoleransi, sara, radikalisme, hingga himpitan ekonomi masyarakat akibat pandemi dsb.
“Kegiatan ini diharapkan dapat mencegah atau mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di tengah masyarakat yang dapat berpotensi mengganggu keutuhan NKRI. Nantinya mereka akan membuat rumusan masalah, serta rekomendasi penyelesaiannya. Tentu dengan arahan dan bimbingan kader senior dari Pimpinan Cabang GP Ansor setempat,” ungkapnya.
