
YOGYAKARTA Cendana News — Pondok Pesantren Assalafiyyah II Mlangi, Gamping, Sleman, Yogyakarta, berkomitmen untuk senantiasa mencetak santriwan-santriwati nasionalis yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan seperti Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Pengasuh Pondok Pesantren Assalafiyyah II Mlangi,
KH Dr Irwan Masduqi Lc MHum, juga mengaku akan senantiasa berkordinasi dengan semua pihak khususnya Polda DIY dalam mengantisipasi dan mencegah masuknya paham-paham radikalisme dan terorisme di kawasan pondok pesantren.
Menurutnya pondok pesantren akan dapat mencetak santri yang nasionalis, jika sistem pendidikan yang diajarkan adalah mengutamakan nilai-nilai ke-Islam-an sesuai adat, kultur serta prinsip kebangsaan yang dimiliki.
“Disiplin keislaman yang kita gunakan di Ponpes Assalafiyyah II ini adalah perspektif Islam Nusantara. Dimana seluruh literatur ke-Islam-an dibaca berdasarkan tradisi lokal, berdasarkan konsep bangsa dan negara kita Indonesia,” ungkapnya.
Menerapkan sistem pendidikan yang mendorong santri agar memiliki wawasan luas, diharapkan santriwan-santriwati lulusan Ponpes ini akan tumbuh menjadi seseorang yang lebih dewasa dalam bersikap di masyarakat.

“Misalnya soal ibadah. Disini kita ajarkan dengan sistem perbandingan/multi perspektif. Sehingga santri menjadi tidak ekslusif, radikal dan tertutup wawasannya. Sehingga ketika mereka hidup di masyarakat, mereka bisa menghargai perbedaan soal amalan ibadah. Karena itu merupakan hal biasa,” katanya.
Ponpes Assalafiyyah II Mlangi Gamping Sleman didirikan sejak tahun 1936 silam. Saat ini ponpes ini telah berkembang pesat menjadi ponpes modern yang mengedepankan dakwah Islam Ahli Sunnah wal Jamaah, serta memiliki sebanyak 1143 santri putra maupun putri. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga luar negeri seperti Malaysia dan Thailand. Baik itu jenjang setingkat PAUD, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi.
“Kita senantiasa mendukung penuh upaya Polri khususnya jajaran Polda DIY dalam mencegah penyebaran paham radikal dan terorisme di wilayah Yogyakarta. Kita juga akan selalu berkomunikasi, berkoordinasi dan bersinergi dengan pihak Polda DIY untuk mengawal hal ini,” ungkapnya