Sleman – Universitas Respati Yogyakarta semakin maju berkembang. Hal ini terbukti dengan telah diberi kepercayaan untuk membuka Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Program Magister dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudyaan, Riset , dan Teknologi Nomor 821/E/0/2003 tentang Izin Pembukaan Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Program Magister. Dan Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024 ini telah diperkenankan untuk menerima mahasiswa baru.
Serangkaian kegiatan telah diselenggarakan untuk mendukung hal tersebut. Seperti pada sabtu 24 Februari 2024 diselenggarakan Open House dengan tujuan untuk lebih mengenalkan Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Program Magister Universitas Respati Yogyakarta. Acara ini diikuti beberapa calon mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Agenda Kuliah Perdana untuk menandai dimulainya perkuliahan bagi mahasiswa baru, diselenggarakan pada hari Rabu 6 Maret 2024.
Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid yakni secara daring dan luring. Sebagian mahasiswa hadir di Kampus 2 Universitas Respati Yogyakarta dan sebagian lain mengikuti secara luring karena masih berada di daerah masing-masing dari berbagai daearah di Indonesia seperti Papua, NTT, dan Riau.
Kuliah perdana ini dibuka oleh Rektor Universitas Respati Yogyakarta Prof. dr. Hari Kusnanto Yosef , Dr.PH, SpKKLP menyampaikan pentingnya pendidikan magister kesehatan masyarakat yang siap menjadi tenaga ahli pada bidang kesehatan lingkungan maupun keselamatan kerja, promosi kesehatan, manajemen dan administrasi kesehatan, epidemiologi.
Selanjutnya Direktur Program Pascasarjana Dr. Sukismanto, SKM MPH menyampaikan materi tentang Perkuliahan dan Akademik yang menjelaskan tentang proses , tujuan dan target perkuliahan dalam jenjang magister. Acara kuliah perdana ini juga diisi dengan kuliah pakar tentang “Inovasi dan Novelty dalam Penelitian Kesehatan Masyarakat” oleh Dr. drg. Theresia Puspitawati M Kes. dan Asih Kushartati,STP, MT dari BPBD Sleman memaparkan materi tentang “Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat pada Penanggulangan Kebencanaan di Indonesia”.
