JOGJA — Universitas Cokroaminoto Yogyakarta (UCY) melantik sejumlah pejabat untuk periode 2019 hingga 2022, di Kampus UCY, di Pandeyan, Jogja, Jumat (15/11). Untuk Wakil Rektor, Dekan, Ketua Lembaga, dan Kepala Biro. Yakni Wakil Rektor 1 Paryanto Rohma SAg MIPol, Wakil Rektor 2 Farid Iskandar SH SHI, Dekan FE Hanan Wihasto SE MM, Dekan FKIP Ahmad Nasir Ari Bowo SPd MPd, Ketua LPM Eka Priambodo SH MH, Ketua LPPM Hery Kristiyanto ST MT, Ketua LDPM Dra Difla Nadjih MS, Ketua LSBH Shabarudin SH, Kepala Biro Akademik, Penjaminan Mutu, dan Keislaman Sami Kandha Dipura SE SHI MEng, Kepala Biro SDM, Keuangan, dan Umum Andhityas Demri Suryantoro SKom, dan Kepala Biro Admisi, Kemahasiswaan, Alumni, Humas, dan Kerjasama Ali Audah SPd MA.
Wakil Rektor 1 UCY terpilih Paryanto Rohma SAg MIPol mengharapkan di usia UCY yang ke-40 bisa menjadi momentum kebangkitan Universitas Islam ini. Untuk para pejabat yang baru dilantik, hendaknya kita menjadi orang yang memiliki kontribusi kepada UCY melampaui dari yang telah kampus berikan kepada kita.
“Program kerja ke depan, UCY akan memiliki Jurnal yang Terstandar Nasional dan meningkatkan publikasi dari mahasiswa,” ujar Paryanto.
Rektor UCY Ciptasari Prabawanti SPsi MSc PhD menyampaikan ucapan Selamat Berjuang kepada pejabat terpilih. Harapannya dapat mempertegas kembali Identitas Keislaman dan Universitas Kebangsaan dari UCY.
“Melalui wajah baru ini, diharapakan lahir visi dan misi yang baru untuk menghadi Era Revolusi Industri 4.0,” terang Prabawanti.
Menurut Prabawanti, geliat perubahan sudah terlihat di UCY, yakni sudah terakreditasi dan memiliki formasi jajaran pimpinan yang lengkap. Untuk sejumlah Prodi juga sudah terakreditasi, salah satunya Prodi Pendidikan Matematika. Regenerasi juga digalakkan dan mengolaborasikan antara angkatan tua dan muda.
“Fasilitas pendidikan dan tata kelola keuangan juga akan segera diperbaiki. Demikian pula Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) akan lebih dimaksimalkan dalam mengkoordinasi Pusat Studi yang ada. Mari maju bersama, jangan takut salah dan berani mengambil resiko, harus terbiasa dengan perubahan, berani mengambil keputusan, dan gunakan saluran aspirasi yang benar,” ungkap Prabawanti.
