
Temanggung – Tim Persika Karanganyar langsung melakukan evaluasi pasca kandas dengan PSIP Lemalang dalam laga lanjutan Liga 3 Jawa Tengah, yang berlangsung Selasa (23/11) kemarin.
Kekalahan 2 : 0 saat lanjutan babak 10 besar Group F ini merupakan kekalahan pertama bagi tim Singo Lawu dari babak penyisihan sebelumnya. Namun kekalahan ini harus dibayar mahal karena hidup-mati Persika untuk lolos 4 besar harus mampu menorehkan 3 point saat menghadapi PSISa Sala Tiga, pada Kamis (25/11) besuk.
Pelatih Persika Beni Kingkong usai pertandingan melawan PSIP Pemalang kemarin mengakui jika permorma anak-anak asuhnya tidak bisa bermain maksimal. Selama 90 menit pertandingan, terlihat pemain Persika kesulitan untuk menguasai jalannya pertandingan.
Tak hanya itu, dalam duel-duel satu lawan satu dengan pemain PSIP, pemain Persika juga banyak kwalahan. Hal serupa terjadi di duel bola atas, Persika lagi-lagi juga kalah. Sejumlah evaluasi juga langsung diterakan oleh tim Persika.
“Hasil pertandingan kali ini kami sangat kecewa, karena harus kebobolan dua goal tanpa balas. Kita akui jika pemain PSIP lebih bagus dalam penguasaan pertandingan. Tapi kami tetap optimis dan akan terus benahi segala kekurangan di lini pemain, ” kata coach Beni.
Menurutnya, permaian cepat dan umpan panjang PSIP yang menjadikan anak-anaknya tidak mampu diantisipasi dengan baik. Terbukti, setelah 20 menit babak pertama, Persika justru kesulitan mengendalikan permainan.
Goal pertama PSIP yang terjadi di menit 17 juga menjadi tanda jika barisan pertahanan Persika kurang kokoh sehingga bisa ditembus pemain lawan.
“Serangan-serangan mereka cukup tajam, di awal permainan sudah mampu melesatkan tendangan keras meskipun terbentur mistar gawang. Baru setelah itu goal tercipta,” ulasnya.
Coach Beni juga melihat kekompakan pemain PSIP dalam melancarkan serangan sangat rapi. Selain menyisakan 2 pemain bertahan, dalam sekali tempo serangan seluruh pemain mampu menempatkan posisi yang tepat sehinga akurasi serangan mampu dilesatkan bertubi-tubi.
Demikian pula dalam menghadapi serangan balik, empat pemain bertahan PSIP Pemalang juga langsung kembali ke posisi semula rapi berjajar, ditambah para pemain gelandang tengah juga membantu barisan bertahan. Rapatnya barisan pertahanan inilah yang juga membuat tim Persika kesulitan mencetak goal balasan.
“Dalam sesekali serangan Persika sebenarnya mampu menembus barisan pertahanan dan memberikan umpan di depan mulut gawang lawan. Hanya saja sejumlah peluang yang ada tidak mampu membuahkan goal, ” tandasnya.
Kekalahan Persika ini tak lepas dari performa barisan pertahanan yang belum bisa bermain maksimal. Hal ini karena pemain bertahan Persika ada yang tidak bisa mengikuti jalannya pertandingan.
“Ada satu pemain bertahan yang tidak bisa bermain. Setelah ini kita langsung evaluasi dan membenahi apa yang menjadi kekurangan dan kelemahan tim, ” pungkasnya. (harun)