Gugus Tugas Papua UGM : Jokowi Fokus Selesaikan Masalah Papua, Tapi Masih Punya PR

0

JOGJA — Tim Gugus Tugas Papua Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar webinar bertajuk Papua Dibawah Kepemimpinan Jokowi, Refleksi Akhir Tahun 2021, Selasa (14/12/2021) kemarin. 

Webinar ini menghadirkan sejumlah narasumber antara lain Ketua Gugus Tugas Papua UGM Dr Gabriel Lele, pendiri Watchdoc Documentary, Dandy Dwi Laksono, akademisi Universitas Cendrawasih, Elvira Rumkabu dan sejumlah pembicara lainnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Gugus Tugas Papua UGM, Dr Gabriel Lele, mengatakan selama memimpin Indonesia 7 tahun belakangan, pemerintahan era presiden Joko Widodo dinilai sangat serius dan fokus dalam menyelesaikan persoalan Papua. 

Berbagai program pembangunan khususnya terkait infrastruktur tercatat telah banyak dijalankan dan terbukti mampu berkontribusi memberikan manfaat secara nyata bagi masyarakat Papua.

Meskii begitu, ia menilai pembangunan infrastruktur seperti jalan trans Papua, bandara, hingga pelabuhan itu dianggap masih belum mampu menyelesaikan persoalan paling mendasar yang ada di Papua. Hal itu terbukti dengan masih adanya resistensi masyarakat Papua terhadap NKRI.

“Pembangunan selama ini ternyata belum mampu selesaikan masalah konflik Papua. Sehingga PR nya saat ini adalah bagaimana pembangunan itu mestinya bisa menjadi soluai penyelesaian konflik,” katanya.

Tak hanya capaian pembangunan fisik sebagai pra syarat pertumbuhan ekonomi di Papua, Gabriel menilai presiden Jokowi selama ini juga telah banyak melakukan berbagai inisiasi guna meningkatkan kebe

rpih

ihakan pada masyarakat papua. 
Diantaranya dapat dilihat dari upaya melakukan Revisi UU Otsus Papua, meningkatkan keterwakilan masyarakat asli Papua tanpa pemilu, memberikan kuota 30 persen bagi perempuan Papua dll. 

“Sayangnya sejumlah transformasi dan inisiatif pemerintah pusat itu kerap tenggelam. Seolah apa yang dilakukan pemerintah pusat itu hanya gula-gula politik saja. Padahal kalau kita lihat sebenarnya presiden Jokowi sudah sangat serius menyelesaikan masalah Papua ini,” katanya. 

Ata dasar itu, Gabriel menilai salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi persoalan tersebut adalah dengan membuat ruang dialog bersama. Yakni antara pemerintah pusat, daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama dsb. 

“Selain itu pemerintah juga perlu menyelesaikan kasus-kasus pelanggan ham masa lalu di Papua, melalui rekonsiliasi nasional,” katanya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here