
KULON PROGO – Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo) mengadakan pelatihan kepada Kelompok Tani Tegal Subur di Kebun Teh Nglinggo, Samigaluh, Kulon Progo. Salah satu tujuannya adalah membuat tampilan kemasan teh mereka terlihat lebih cantik dan menarik.
Kegiatan yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM), Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang), Kemenristekdikti ini, juga bertujuan untuk meningkatkan pemasaran dan kualitas Teh Ki Suko.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Unriyo Desty Ervira Puspaningtyas SGz MPH menyampaikan, kegiatan pelatihan dilakukan dua kali, yang pertama 27 Juli Pelatihan Pembuatan Kemasan Produk, dan kedua 28-29 September Pelatihan Pembuatan SOP Produksi Teh dan Dokumentasi Produksi Teh.
“Terdapat perubahan tampilan kemasan teh saat setelah pelatihan dibanding sebelum pelatihan. Sebelum pelatihan, kemasan Teh Ki Suko hanya menyajikan informasi nama produk, varian teh, dan sertifikat bebas pestisida,” ujar Desty didampingi anggota Evrita Lusiana Utari ST MT, dan Puspita Mardika Sari SGz MBiotech, di Kampus 2 Unriyo di Maguwoharjo, Sleman, Senin (9/12).
Namun, setelah pelatihan terdapat perbaikan kemasan teh. Kemasan depan Teh Ki Suko menyuguhkan informasi nama produk, berat bersih produk, masa berlaku produk, komposisi produk, dan nomor izin produksi.
“Sementara kemasan belakang Teh Ki Suko menyajikan informasi mengenai nilai gizi produk, cara penggunaan produk, nama produsen, alamat produksi, dan kontak produksi. Untuk memperluas pemasaran, kemasan dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Terdapat enam varian kemasan Teh Ki Suko, yaitu green tea, yellow tea, white tea, black dragon, sangrai tea, dan red tea,” ungkap Desty.
Selain menekankan perbaikan kemasan, Desty bersama tim juga fokus pada teknik pemasaran yang mulai merambah media sosial. Para petani dilatih menggunakan media sosial dengan efektif. Kebun Teh Nglinggo memiliki media sosial instagram dengan nama @nglinggo_tea. Akun ini digunakan untuk mempromosikan produk Teh Ki Suko dan juga pemandangan alam di Kebun Teh Nglinggo. Selain pembuatan media sosial, Tim Pengabdian Masyarakat Unriyo juga memfasilitasi pembuatan banner identitas Kelompok Tani Tegal Subur dan Teh Ki Suko.
“Selain upaya di atas, peningkatan kualitas Teh Ki Suko dilakukan dengan menyusun SOP Produksi Teh Ki Suko mengingat kelompok tani ini belum memiliki SOP produksi teh. SOP yang ada dibuat dalam bentuk dokumentasi video dan dokumentasi tertulis,” terang Desty.
Desty menuturkan, Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini ditutup dengan penandatanganan serah terima barang pengabdian masyarakat. Yakni vacuum sealer, buku tamu hard cover, timbangan digital, container box, meja rakit, plastik kemasan luar, plastik kemasan vacuum, sticker full color kemasan depan dan belakang, SOP penggunaan vacuum sealer, SOP penggunaan timbangan, SOP produksi teh, banner Kelompok Tani Tegal Subur, dan paket Alat Pelindung Diri (APD) yang meliputi penutup kepala, celemek, sarung tangan, dan masker.
“Adanya kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat memperbaiki dan menjaga konsistensi produksi Teh Ki Suko. Perubahan nyata yang dapat dinikmati melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah perbaikan tata letak tempat produksi dan pengemasan yang lebih terstandar,” jelas Desty.