
JOGJA – Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menggelar Wisuda Periode I Tahun Akademik 2021/2022 pada Sabtu, 27 November 2021 yang diselenggarkan secara luring terbatas dan daring melalui platform Zoom dan kanal Youtube UAJY. UAJY mewisuda 665 sarjana dengan rincian 624 sarjana strata satu dan 41 sarjana strata dua (magister). Jumlah wisudawan dengan predikat cumlaude sebanyak 117 orang. Sampai dengan wisuda kali ini UAJY telah meluluskan sebanyak 50.125 sarjana dengan rincian 47.548 sarjana strata satu dan 2.577 sarjana strata dua (magister).
Kondisi pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini, membuat wisuda diselenggarakan secara daring dan luring terbatas. Wisudawan yang hadir di tempat upacara dengan kuota terbatas dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Wisudawan yang tidak dapat hadir di tempat dapat mengikuti upacara wisuda melalui platform Zoom dan YouTube UAJY dengan 70 orang wisudawan yang datang ke kampus untuk mewakili wisudawan tiap program studi dan 4 orang mewakili program pascasarjana.
Dalam wisuda tersebut, Stefany Rosa Melynda Utomo dari Program Studi Manajemen Kelas Internasional terpilih menjadi wakil wisudawan untuk memberikan sambutan. Stefany lulus Sarjana Manajemen dengan predikat cumlaude. Wisudawati kelahiran Semarang, 14 Januari 1999 ini meraih IPK 3,92.
Selama menempuh kuliah di UAJY, Stefany termasuk mahasiswa berprestasi yang aktif mengikuti organisasi. Selain itu Stefany menjadi mahasiswa pertukaran pelajar di Korea Selatan pada tahun 2019 dan menerima Global Korean Scholarship for Exchange Student.
Menurut Stefany, Universitas Atma Jaya Yogyakarta memberikan banyak kesempatan untuk bertumbuh dan sumber daya untuk digunakan. Kesempatan tersebut memberikan keahlian dan kemampuan untuk mempersiapkan dunia kerja atau program pascasarjana setelah ini. Mahasiswa yang baik adalah mahasiswa yang dapat mengekspresikan diri mereka dengan baik, mahasiswa yang bisa menjadi versi terbaik dari diri mereka. Semua mahasiswa memiliki masalahnya masing-masing, namun, yang terpenting adalah cara kita menyelesaikan masalah tersebut, karena hitulah yang membentuk kita menjadi seseorang yang lebih baik.
“Tapi yang terpenting, saya ingin kita semua untuk mengekspresikan diri, menjadi seseorang benar-benar kita inginkan. Kejarlah dan jangan pernah lepaskan,” ungkap Stefany.
Rektor UAJY, Prof. Ir. Yoyong Arfiadi, M.Eng., Ph.D., dalam sambutannya mengatakan bahwa Indonesia dan dunia tidak hanya dihadapkan pada pandemi COVID-19, namun juga dihadapkan pada isu lingkungan yang semakin kompleks dan memerlukan kontribusi dari banyak pihak untuk mengurangi dampaknya. Isu lingkungan seperti polusi, perubahan iklim, limbah, deforestasi, eksploitasi barang tambang, dan lainnya sepertinya tidak pernah habis dibahas dalam forum-forum para pegiat lingkungan hidup. Permasalahan lingkungan ini tidak lepas dari aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup.
“Permasalahan lingkungan, khususnya mengenai perubahan iklim semakin lama semakin serius dan mengancam kehidupan manusia di bumi. Dampaknya juga semakin terasa yakni adanya cuaca ekstrim, curah hujan tinggi, banjir bandang, salju berlebihan atau kemarau panjang,” papar Yoyong.
Menurut Yoyong, berbagai isu lingkungan yang terjadi baik di dunia maupun di Indonesia menggerakkan UAJY sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi di Indonesia untuk turut serta berkontribusi dalam menjaga lingkungan. UAJY berupaya mewujudkan gerakan Green Campus dengan melakukan efisiensi penggunaan listrik seperti memasang lampu dengan sensor gerak di lavatory kampus. Selain itu, UAJY juga menunjukkan kepedulian terhadap pengurangan konsumsi air mineral dalam kemasan sekali pakai dengan menyediakan Smart Water Station bagi Civitas Academica. Upaya Universitas dalam mengurangi emisi karbon juga dapat dilihat dengan mengadakan kampanye bersama Komunitas Jogja Lebih Bike yang mengajak Civitas Academica untuk bersepeda saat pergi ke kampus untuk mewujudkan udara Yogyakarta yang lebih bersih.
“Kami juga mengimbau untuk terus menjaga kelestarian lingkungan, karena bumi kita hanya satu, mari kita bersama-sama menjaganya dimulai dengan langkah kecil dari diri sendiri, semoga dapat mempengaruhi orang-orang di sekitar kita untuk turut menjaga lingkungan. Kepedulian kita terhadap lingkungan akan menyelamatkan generasi penerus kita,” tutup Yoyong mengakhiri sambutan.