Camp Pemuda Tangguh Bencana dan Aksi Antisipasi Krisis Iklim 

0

Jogja – Indonesia sebagai laboratorium bencana dengan sekitar 17.504 pulau dan lautan yang membentang di sekitar garis katulistiwa dari timur ke barat sepanjang kuranglebih 5000 Km.

Indonesia berada diatas pertemuan dua lempeng bumi aktif (Ring Of Fire) yang memberikan “bonus” berupa lebih dari 400 gunung api dengan 130 diantaranya merupakan gunung api aktif.

Indonesia adalah negara yang terdampak cukup signifikan oleh ancaman bencana, terutama krisis iklim yang semakin nyata. Yogyakarta sebagai bagian dari Indonesia tidak lepas dengan ancaman bencana antara lain: Erupsi Gunung Merapi, Gempa Bumi, Angin kencang dan ancaman bencana Hidrometeorologi (krisis iklim) sehingga perlu mengupayakan perkuatan sumber daya manusianya. 

Peningkatan kapasitas menjadi hal yang wajib dilakukan sebagai wujud perkuatan dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dan Antisipasi Krisis Iklim berbasis komunitas Kristen (gereja).  

Badan Pelaksana Klasis Yogyakarta Utara melalui SATKER PB PALMA (Satuan Kerja Penanggulangan Bencana) melakukan peningkatan kapasitas kepada Pemuda Remaja dan komisi lintas kategorial se Klasis Yogyakarta Utara (Klayut) dengan konsep Gereja Tangguh Bencana (GTB). 

Acara diadakan pada hari Sabtu – Minggu, 6-7 Juli 2024 di Desa Wisata Pentingsari (Umbulharjo, Kec. Cangkringan, Kabupaten Sleman). Kegiatan mengusung Tema “Mewujudkan Pembaharuan dan Pemulihan Keutuhan Ciptaan” dengan aksi “Simbahe Ninggali Buahe, Mas Mbake Njagani Banyune, Bocah Bocahe Ngingoni Iwake”. 

Denny Subrata “Ketua SATKER PB PALMA Klasis Yogyakarta Utara mengatakan Kegiatan aksi antisipasi krisis iklim ini diikuti oleh 250 peseta dari anak hingga lansia dari 11 GKJ (Gereja Kristen Jawa) di Klasis Yogyakarta Utara.

Dasar alkitab (Teologi bencana, Teologi lingkungan dan Teologi disabilitas) digunakan dalam upaya menyebarluaskan konsep Gereja Tangguh Bencana yang holistik, serta meningkatkan pemahaman ancaman, kerentaan, kapasitas, dalam PRB dengan dasar teologis.

Kegiatan Camp Pemuda Tangguh Bencana dan Aksi Klasis Yogyakarta Utara tahun 2024 ini didukung oleh Pemerintah Provinsi DIY dan Kabupaten Sleman (Dinas kelautan dan perikanan DIY, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Serayu Opak Progo dan Taman Nasional Gunung Merapi). 

Aksi upaya antisipasi krisis iklim diwujudkan dengan menanam 400 tanaman konservasi air lokal (beringin/ficus, gayam, godang, kepuh, puspa, ketepeng kencana, dll) dan tanaman buah (jambu mete), melepas-liarkan puluhan burung lokal dan 3000an benih ikan lokal (nelem, wader, tawes dan sidat). 

Kegiatan ini adalah kegiatan lintas kategorial komisi sehingga dapat menjadi pemantik kegiatan serupa dan dapat direplikasi oleh gereja dan dilakukan bersama masyarakat di lingkungan sekitar gereja.

Peserta kegiatan diharapkan dapat memahami aktifitas Pengurangan Risiko Bencana serta Adaptasi Krisis Iklim melalui aksi bersama yang dilakukan sebagai wujud komitmen dan pelayanan gereja menuju Gereja Tangguh Bencana.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here