FRJ Pertanyakan Proses Lelang Proyek Sungai Bedog Senilai Rp13 M

0

JOGJA — Forum Rakyat Jogjakarta (FRJ) mempertanyakan proses pelelangan tender pembangunan perkuatan tebing sungai Bedog yang dijalankan pihak terkait baru-baru ini. Melalui surat resminya, FRJ bahkan memprotes keras mekanisne pelalangan tender senilai Rp13 milyar itu karena dinilai tidak sesuai prosedur dan syarat kecurangan.

Dalam keterangan resminya, Koordinator II Forum Rakyat Jogjakarta Mulyono Adi Prawiro Utomo menyatakan menuntut evaluasi ulang atau pembatalan penentuan pemenang lelang yang telah dijalankan pada Juni 2020 ini. Ia juga meminta pihak terkait segera memproses, dan mengusut tuntas jika ada indikasi kecurangan dan kongkalikong atau KKN dalam tender proyek tersebut. 

Ia menyebut ada beberapa dugaan kesalahan yang dilakukan pihak penyelenggara lelang dalam proyek tersebut. Baik itu terkait proses verivikasi peserta lelang yang tidak sesuai, memihak rekanan tertentu, melampau wewenang serta penuh dugaan rekayasa. 

“Proses lelang tidak fair dan tidak adil, atau diduga curang. Seperti ada rekanan di bawahnya yang tidak diklarifikasi. Ada penawar di bawahnya yang menawar lebih rendah tapi dibikin tidak bisa bersaing. Ada persyaratan yang tidak fair dan tidak benar. Contohnya penyerahan jaminan penawaran harus asli di saat pandemi Covid-19  sehingga cenderung kaku,” ujarnya. 

Dalam kesempatan itu Forum Rakyat Jogjakarta juga menegaskan sejumlah hal. Yakni mempertanyakan waktu pelaksanaan lelang yang dilaksanakan di masa Covid-19. Tidak fair dan tidak pekanya tim penyelenggara lelang terhadap situasi dan kondisi saat ini. 

Evaluasi yang dilakukan tim penyelenggara lelang terhadap rencana kerja personil dianggap berlebihan dan melampaui wewenang. Tidak melakukan penghematan keuangan negara di saat pandemi. Hingga menggugurkan cakon rekanan dengan alasan tidak wajar. 

“Karena itu kita meminta pengumuman pemenang lelang terkait proyek sungai Bedog pada 12 Juni kemarin dibatalkan dan dievaluasi ulang dengan alasan penghematan anggaran negara dan kearifan lokal. Kita juga meminta pihak terkait segera memanggil dan memeriksa jika ada indikasi kecurangan dan kongkalikong atau KKN dalam tender proyek tersebut,” tegasnya. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here