
JOGJA — Pandemi Covid-19 sejak 2 tahun terakhir benar-benar memberikan dampak ekonomi luar biasa bagi hampir semua lapisan masyarakat. Tak terkecuali bagi para seniman dan musisi jalanan yang ada di Yogyakarta.
Selama pandemi, mereka sama sekali tak bisa mendapatkan penghasilan karena sepinya aktivitas wisatawan baik lokal maupun luar daerah di sejumlah titik strategis pariwisata di Yogyakarta seperti Malioboro, Alun-alun, Tugu dan sebagainya.
Sebagai bentuk kepedulian sekaligus untuk membantu meringankan beban sesama, Direktorat Intelkan Polda DIY pun turun tangan dengan memberikan bantuan paket sembako terhadap ratusan seniman musisi jalanan yang tergabung dalam komunitas RVV Kamis (29/10).

Bertempat di kedai Srawung Saklawase, Jalan Sidorejo Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, jajaran Polda DIY dipimpin Panit A Subdit 4 Dit Intelkan Polda DIY Ipda Sumawan Isnuworo, menyerahkan bantuan secara simbolis kepada komunitas RVV diwakili ketua umum RVV Yohanes.
“Semoga bantuan yang kita berikan ini, bisa sedikit meringankan beban teman-teman seniman musisisi di DI Yogyakarta ini,” ucap Ipda Sumawan.
Dalam kesempatan itu, Ipda Sumawan juga turut mengajak para seniman dan musisi jalanan untuk ikut membantu pihak terkait khususnya Polri dalam menjaga situasi khamtibmas di wilayah DIY.
“Saya juga berharap teman-teman ini agar ikut bersama-sama menjaga khamtibmas di DIY,” harapnya.
Sementara itu Ketua Umum RVVYohanes (45) mengaku berterimakasih kepada Polri atas perhatiannya kepada komunitas seniman dan musisi di DIY. Menurut dia, ada ratusan lebih seniman yang mengalami kesulitan perekonomian akibat terdampak Covid-19. Baik itu pengamen, seniman angklung, orgen tunggal dsb.

“Saya sangat berterima kasih kepada Polri yang telah memerhatikan kami, tentunya bantuan ini sangat bermanfaat untuk kami,” ucapnya.
Yohanes menambahkan, sebelum pandemi penghasilan mereka sebenarnya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tapi akibat Covid-19, penghasilan mereka turun drastis karena minimnya jumlah wisatawan yang datang ke Yogya akibat kebijakan pembatasan di berbagai daerah.
“Selama pandemi wisatawan yang berkunjung ke Yogya sedikit, sehingga berpengaruh dengan penghasilan kami. Tapi saat ini, sebagian seniman musik sudah ada pekerjaan meski belum bisa pulih seperti sebelum ada pandemi,” pungkasnya.