Film Pendek LA INDIE MOVIE 2019 Gala Premiere di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2019

0

JOGJA, Lingkar Jogja – Film Pendek LA Indie Movie 2019 Gala Premiere di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2019 (JAFF) yang diselenggarakan pada Jumat, 22 November 2019 dia Empire XXI, Yogyakarta. 3 Film Pendek LA Indie Movie 2019 diputar sebagai Special Program dalam JAFF tahun ini. Acara tersebut akan dihadiri para filmmakers muda, pemain, dan produser LA Indie Movie 2019. Pemutaran film dimulai pukul 16.30-17.15, kemudian akan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Tahun ini merupakan kedua kalinya LA Indie Movie tampil di JAFF, rangkaian LA Indie Movie telah dimulai sejak November 2018 dengan program sharing bersama para filmmaker experts dan dengan dibukanya Story Competition, mengusung tema “VIRAL”, mencari 3 (tiga) ide cerita terbaik untuk dijadikan skenario film pendek. Pada Maret 2019 telah terpilih tiga ide cerita untuk difilmkan dibawah arahan produser-produser kenamaan Indonesia, Ifa Isfansyah untuk film “#Instalie”, Ismail Basbeth untuk film “Konspirasi Gaib”, dan Adhyatmika untuk film “Nasintel”. 

Tidak hanya mencari ide cerita terbaik, LA Indie Movie juga mengadakan MovieLAnd, ajang pencarian filmmaker muda di tiga kota, yaitu Jogjakarta, Malang dan Jakarta. Pencarian filmmaker untuk profesi sutradara, camera man, art director, dan editor. Masing-masing film pendek telah menyelesaikan proses pembuatan film di tiga kota besar tersebut pada Agustus 2019.  

Ifa Isfansyah, produser #Instalie merasa senang berkolaborasi dengan para filmmaker muda dalam proses pembuatan film LA Indie Movie ini. Baginya berkolaborasi dengan generasi muda memberikan pengalaman tersendiri, terlebih naskah film ini diambil dari kehidupan dan perspektif anak muda. “Menggabungkan dua generasi di dunia film akan selalu memiliki sesuatu yang menarik, terlebih masing-masing generasi mempunyai perspektif yang berbeda, dan setiap generasi juga memiliki tantangannya tersendiri,” ujarnya.

Selain itu Vince Lee, sutradara “Nasintel” berpendapat bahwa keterlibatan dirinya dalam LA Indie Movie 2019 adalah pengalaman menyenangkan berkolaborasi dengan produser peofesional, filmmaker muda lainnya, crew dan pemain dan pengalaman berharga tentang bagaimana proses menyatukan visi dalam pembuatan suatu film. 

Mengusung tema “LA Indie Movie, Goes Digital”, LA Indie Movie bekerja sama dengan layanan OTT (Over the Top) untuk mendistribusikan film yaitu bekerjasama dengan iflix dan Viddsee. Masyarakat luas akan dapat langsung menonton film LA Indie Movie 2019 serentak pada tanggal 23 November di dua digital platform tersebut. “Sebagai platform digital untuk konten film pendek premium, Viddsee bangga dapat mendukung tujuan LA Indie Movie 2019 dalam mengembangkan talenta para pembuat film lokal dengan mempromosikan film mereka kepada audience tanpa batas”, ungkap Arie Kartikasari, Content Manager Viddsee Indonesia. 

Rangkaian acara LA Indie Movie 2019 di JAFF tahun ini masih dilanjutkan dengan program Edutalk bertajuk “The Future of Short Movie in Digital Platform” yang dilaksanakan pada 23 November 2019 di Hotel Horizon Yogyakarta pukul 16.00 WIB. Dalam acara tersebut hadir narasumber Ismail Basbeth dan Adhyatmika (Filmmakers dan produser LA Indie Movie 2019), Krishto Damar Alam (Executive Producer – iflix Indonesia) dan Arie Kartika Sari (Content Manager – Viddsee Indonesia).

 Dibentuk pada tahun 2007,  LA INDIE MOVIE aktif menyelenggarakan filmmaking workshop dan short movie festival. “LA Indie Movie kami hadirkan, sejak tahun 2007, kami maksudkan agar menjadi jalan pembuka bagi mereka yang mempunyai passion di dunia perfilman, ingin mengasah keahliannya, berkeinginan untuk terus kreatif berkarya menghasilkan film pendek dan bagi mereka yang berani mengekspresikan dirinya lewat medium film pendek. Hal ini sejalan dengan spirit LAzone.id, sebagai portal yang memberikan informasi tentang gaya hidup/lifestyle, kreativitas, entertainment, komunitas, dari sisi See Things Differently“, ujar Novrizal selaku perwakilan dari LAzone.id.

Konspirasi Gaib mengisahkan Wowo dan Cong adalah sepasang makhluk gaib yang eksistensinya semakin menurun. Suatu malam mereka memutuskan untuk menakuti Budi, seorang influencer yang sedang  asik menonton Youtube di rumahnya, agar mereka berdua menjadi viral dan kembali ditakuti banyak orang.

Nasintel bercerita tentang Dua agen rahasia, Sara dan Wicak, menyamar sebagai tukang nasi goreng ketika mendapatkan misi mengintai gudang yang disinyalir sebagai tempat penyimpanan narkoba. Namun, seorang influencer terkenal mengacaukan rencana mereka ketika me-review nasi goreng mereka dan membuatnya menjadi viral. Apakah penyamaran mereka bakal terbongkar? Bagaimana cara mereka membongkar sindikasi narkoba tersebut?

Instalie menceritakan Haikal seorang fotografer dan juga pacar dari Laras, seorang selebgram. Sebagai seorang Instagram boyfriend, ia setia memotret untuk Laras dan membantunya menjadi influencer yang semakin tenar. Suatu hari, Laras mendapat undangan untuk menghadiri pesta perayaan subscriber seorang YouTuber ternama. Sebuah pertemuan dengan seorang perempuan misterius di pesta tersebut akhirnya menguji hubungan Haikal dan Laras, dan berakhir membuat hidup mereka porak poranda.

LA Indie Movie (LAIM) adalah wadah bagi sineas muda Indonesia yang aktif menyelenggarakan filmmaking workshop dan short movie festival sejak tahun 2007. Kegiatan yang telah banyak menghasilkan profesional di dunia perfilman tanah air ini pada tahun 2018 berkumpul kembali dengan bendera Lingkar Alumni Indie Movie (LAIM). Fokus dari LAIM adalah memperkenalkan pembuatan film, mulai dari pengembangan cerita sampai profesi yang terlibat di dalamnya dan memberikan kesempatan generasi muda untuk terlibat dalam dunia film independen khususnya film pendek serta mempromosikan bakat-bakat yang muncul beserta karya mereka.

Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) adalah festival film Asia di Indonesia yang berfokus pada pengembangan sinema Asia. Festival ini tidak hanya berkontribusi untuk memperkenalkan sinema Asia kepada publik yang lebih luas di Indonesia, tetapi juga memberikan ruang bagi persimpangan berbagai sektor seperti seni, budaya, dan pariwisata. Sejak awal, JAFF telah bekerja erat dengan NETPAC (Jaringan untuk Promosi Bioskop Asia), sebuah organisasi di seluruh dunia dari 30 negara anggota. Berkantor pusat di Kolombo Srilanka, NETPAC adalah organisasi film dan budaya pan-Asia yang melibatkan kritikus, pembuat film, pengorganisasian dan kurator festival, distributor dan peserta pameran, serta pendidik. Ini dianggap sebagai otoritas terkemuka di sinema Asia. (Lex)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here